Sekolah Penggerak adalah sekolah-sekolah yang memiliki visi mewujudkan budaya belajar yang berpihak pada murid. Sekolah-sekolah Penggerak membangun ekosistem pendidikan yang senantiasa mengembangkan diri dan saling berkolaborasi untuk mengoptimalkan proses belajar murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas sekitar sekolah. Sekolah Penggerak dapat terwujud dengan adanya kerja kolaboratif antara Guru Penggerak, Kepala Sekolah Penggerak, Murid dan Komunitas Penggerak. Sekolah Penggerak menjadi aspek penting dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.
Komunitas di Indonesia biasanya terdiri dari orang tua, tokoh masyarakat dan adat, organisasi, cendekiawan, relawan, dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk mewujudkan pendidikan terbaik bagi seluruh siswa Indonesia, semua pemangku kepentingan bersama-sama Kemendikbud perlu berkomitmen untuk bergotong royong menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran. Inovasi-inovasi ini haruslah relevan dan berdampak baik untuk mencapai tujuan utama kita semua, yaitu peningkatan kualitas belajar sebanyak-banyaknya siswa Indonesia.
Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada anak. Guru Penggerak menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya serta mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Untuk menjadi Guru Penggerak, Guru harus mengikuti proses seleksi dan Pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan.
Selain menyeleksi guru dan kepala sekolah, Kemendikbud akan menyeleksi instruktur, fasilitator, dan mentor sebagai Tim Pendukung Program Guru Penggerak
Inovatif, Menyediakan Instructional leadership
Inovasi dalam pembelajaran, orientasi kepada siswa
Senang belajar, kritis dan kreatif, berakhlak mulia, kolaboratif dan gotong royong
Orang tua, tokoh-tokoh masyarakat, dan organisasi masyarakat
Sekolah Penggerak dapat menggerakkan
5 Sekolah di sekitarnya
Bergabung Sebagai